AEKKANOPAN, Waspada.co.id – Proyek pembuatan jalan paving blok dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Provinsi Sumut yang dianggarkan sebesar Rp679 juta terkesan abal-abal.
Proyek yang dikerjakan CV Ilham Jaya Mandiri mengundang protes warga dari Dusun IV Sidodadi, Desa Parpaudangan, Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura).
Amatan Waspada Online, Jumat (26/5), sebagian bahan paving blok terlihat retak, sehingga kualitasnya sangat diragukan terlebih akan dilintasi truk angkutan buah sawit, paving blok tidak bertahan lama.
Proyek Dinas Perkim Provinsi Sumut dikerjakan berdasarkan Nomor SPK : 000.3.2/223/PSU/Perkim/III/2023. Jenis pekerjaan penyediaan prasarana, sarana dan utilitas umum di permukiman untuk menunjang fungsi permukiman di Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labura.
Anggaran nilai proyek yang tertera di plank proyek sebesar Rp679.309.052. Pekerjaan dimulai 20 Maret 2023 atau masa pelaksanaan 90 hari kalender. Proyek dikerjakan CV Ilham Jaya Mandiri.
Seorang warga sekitar ditemui Waspada Online, Sabtu (27/5), mengatakan bahwa proyek paving blok dikerjakan CV Ilham Jaya Mandiri terkesan abal-abal dan dinilai tidak memiliki kualitas yang baik.
“Paving blok tidak sesuai dengan spesifikasi teknis Dinas Perkim Provinsi Sumut yakni standar beton K250. Begitu juga castin atau pengunci paving blok sagat rapuh bila diremas menggunakan tangan,” ucap warga setempat.
Tampak paving blok yang sudah terpasang tidak rapi atau bergelombang. Begitu juga castin atau pengunci paving blok tidak rata yang terkesan asal pasang.
“Kami minta paving blok yang telah terpasang jika tidak sesuai spesifikasi dari Disperkim Sumut agar segera dibongkar kembali. Yang diragukan paving blok tidak memenuhi standar, tampak dari warna paving blok banyak campuran pasir,” keluh warga.
Kepala Desa Parpaudangan Agus Salim Siagian dikonfirmasi Waspada Online mengatakan bahwa pekerjaan paving block selebar badan jalan 3 meter dan panjang 500 meter.
“Saya beranggapan proyek tersebut mubazir karena disangsikan apabila dilintasi truk paving blok cepat rusak,” sebutnya.
Agus mengakui jika dirinya pernah dijumpai dari Dinas Perkim Propinsi Sumut saat survei dan patok ulang.
“Saya pernah dijumpai (mereka) saat survei. Selanjutnya mau patok ulang, sekarang pekerjaan proyek masih berlangsung, kabarnya proyek diprotes masyarakat setempat karena kualitasnya kurang bagus,” kata Agus.(wol/rsy/d1)
Editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post