MEDAN, Waspada.co.id – Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU) melaksanakan pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan perbaikan sikap dalam pencegahan penyakit infeksi menular seksual (IMS).
Para dosen yang mengadakan kegiatan itu tergabung dalam Tim Pengabdian Masyarakat Skema PERINTIS (Pemas PERINTIS) yang diketuai dr Anggreiny MKT bersama anggota dr Evita Mayasari M.Kes, PhD dan dr Maria Magdalena Simatupang MKT.
“”Kita para dosen Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara telah melaksanakan pengabdian masyarakat menyampaikan tentang peningkatan pengetahuan dan perbaikan sikap untuk fasilitasi pencegahan penularan infeksi menular seksual (IMS) kepada siswa SMK Negeri 6 Medan pada 8-9 Mei 2023 dan SMA Negeri 2 Medan pada 16-17 Mei 2023,” kata Ketua Tim Penmas PERINTIS, dr Anggreiny MKT, Kamis (18/5).

Ia mengungkapkan, pelaksanan kegiatan pengabdian kepada masyarakat itu didanai Universitas Sumatera Utara melibatkan Fakultas Kedokteran (FK USU) dan Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) USU.
“Kegiatan ini penting dilakukan karena jumlah remaja yang tinggi di Indonesia berdasarkan data sensus penduduk Tahun 2020,” ungkapnya.
Menurutnya, berdasarkan data Kementerian Kesehatan Tahun 2021, sebanyak 3,1 persen dari penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV) berasal dari usia 15-19 tahun (usia produktif).
“Oleh karena itu Tim Pemas PERINTIS mengimbau siswa-siswi sekolah menengah atas atau kejuruan untuk mampu menjaga kesehatan reproduksi sejak masa remaja dan memahami pentingnya mencegah penyebaran IMS di masyarakat,” tutur Anggreiny.
Untuk mengatasi masalah itu, Tim Pemas PERINTIS mendukung usaha pencegahan penularan IMS di kalangan remaja. Kegiatan yang dilakukan antara lain pemberian edukasi berupa seminar kesehatan, pelatihan soft skill komunikasi remaja sebagai circle kedua para remaja setelah lingkungan rumah.
Kemudian, pelatihan yang mengajarkan remaja membangun iklim pertemanan yang sehat dan saling mendukung dalam aktivitas yang bersifat positif, keterampilan konseling pada remaja, manajemen stres agar tidak terjerumus ke pergaulan yang tidak sehat, dan tidak luput pelatihan motivasi belajar dari pihak guru di sekolah mitra itu serta action plan yang harus dilakukan remaja untuk pencegahan IMS.
Anggreiny berharap, kegiatan yang selenggarakan Tim Pemas PERINTIS Fakultas Kedokteran USU dapat memotivasi setiap sekolah agar secara mandiri bisa membuat peer counseling dan peer support group tentang pencegahan IMS dan kesehatan reproduksi remaja.(wol/lvz/d1)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post