SIMALUNGUN, Waspada.co.id – Polres Simalungun berhasil mengungkap kasus dugaan pembunuhan bayi yang tidak berdosa oleh seorang ibu berinisial AJ (22 th) di Huta VIII Bagot Puloan, Nagori Buntu Turunan, Kabupaten Simalungun.
AJ nekat membunuh bayi yang baru dilahirkannya dengan cara menutup mulut dan hidung anak tersebut, lalu mengubur bayi tersebut di tanah perladangan sawit, yang diketahui pada hari Jumat (23/6) sekira pukul 12.00 WIB.
Saat dikonfirmasi, Senin (26/6) Kapolres Simalungun AKBP Ronald Fredy C Sipayung S.H S.IK MH, mengatakan bahwa bayi yang ditemukan telah dilakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Bhayangkara Medan pada Jumat (23/6) sekira pukul 19.00 WIB.
“Setelah dilakukan autopsi, ditemukan luka di hidung dan mulut, akibat kekerasaan benda tumpul. Selanjutnya AJ akan dimintai keterangan oleh ahli bidang kebidanan pada Senin, 26 Juni 2023 di Rumkit dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar, untuk mengetahui kesehatan yang bersangkutan. Kasus ini telah melanggar Pasal 80 UU No.35 tahun 2023 tentang perubahan atas UU No.23 tahun 2002 tentang perlindungan anak,” jelas Kapolres.
Lebih lanjut AKBP Ronald mengatakan, kasus ini terungkap berawal dari kecurigaan warga setempat yang sedang bekerja di areal ladang sawit milik marga Nainggolan, di Huta VIII Bagot Puloan, Nagori Buntu Turunan.
Kapolres menyebutkan, terungkapnya kasus dugaan pembunuhan bayi yang tidak berdosa itu, Jumat (23/6) sekira pukul 09.30 WIB berawal dari kecurigaan warga.
“Warga curiga telah terjadi tindak pidana kekerasan terhadap sesosok bayi yang diduga baru dilahirkan ibunya sendiri secara normal. Kecurigaan semakin menguat melihat banyaknya darah berceceran persis di belakang rumah AJ. Mendapat informasi tersebut Personel Polsek Tanah Jawa, Resor Simalungun langsung turun ke lokasi dan mengevakuasi jenazah bayi dan sudah meminta keterangan dari beberapa orang saksi-saksi termasuk keluarga dari “AJ”, ungkap Kapolres.
AKBP Ronald menjelaskan, “Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, ternyata AJ tidak memiliki niat untuk mengasuh anaknya sendiri dan memutuskan untuk membunuhnya ketika bayi tersebut baru lahir. Motif yang diungkapkan AJ ialah karena tidak memiliki kemampuan untuk merawat bayi, dan takut disalahkan oleh keluarga dan masyarakat setempat jika keluar dari rumah dengan membawa bayi tersebut sehingga menjadi aib keluarga karena memiliki anak diluar nikah,” ucap Kapolres.
AJ mengetahui dirinya telah hamil sejak April 2023. Hingga pada hari Jumat 23 Juni 2023 sekira pukul 01.30 WIB, AJ mengeluh sakit pada perutnya dan diketahui oleh adik kandungnya yang masih satu tempat tidur lalu meminta untuk merahasiakannya.
Saat ini AJ bersama barang bukti berupa cangkul dan kain gendongan telah diamankan di Mako Polsek Tanah Jawa, Resor Simalungun guna dilakukan proses hukum selanjutnya.
Kasus ini mengejutkan masyarakat setempat, dan mendapatkan perhatian dari publik. Kepolisian Simalungun menjamin akan mengusut dan memproses AJ sesuai dengan hukum yang berlaku, serta memberikan perlindungan dan perhatian yang layak bagi anak-anak tertindas di Wilayah Hukum Polres Simalungun.
“Kasus ini memperlihatkan betapa pentingnya perlindungan terhadap anak, dan perlu penanganan serius dalam mencegah dan menangani kekerasan terhadap anak di masyarakat. Sebagai masyarakat, kita harus saling peduli dan berusaha untuk memberikan perlindungan dan keamanan bagi anak-anak, serta mendukung upaya pemerintah dalam melindungi hak anak,” imbau AKBP Ronald. (wol/azr/d1)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post