MEDAN, Waspada.co.id – Medan bagian Selatan dianggap sebagai kawasan pertumbuhan pemukiman yang begitu pesat dan modern. Namun apa jadinya kalau di daerah ini masih ada warga yang tak mendapatkan layanan air bersih dan maksimal, sebagaimana pengakuan Maslina Br Siregar, warga Jalan Eka Jaya 2 Kelurahan Gedung Johor Kecamatan Medan Johor.
Dikatakan wanita paruh baya itu, distribusi air PDAM Tirtanadi tak lancar dan terbilang debitnya sangat kecil. Bahkan, tak jarang pula ia dan keluarga jarang mandi akibat minimnya pasokan air ke tempat tinggal mereka dan warga Lingkungan 2.
“Untuk keperluan air wuduk mau sholat saja susah, begitu juga untuk kebutuhan masak dan cuci mandi,” ungkapnya, Selasa (6/6).
Masliana menambahkan, untuk memenuhi kebutuhan air di Lingkungan 2 Kelurahan Gedung Johor, warga terpaksa mengeluarkan biaya tambahan dengan membeli air isi ulang. “Sudah bertahun, tetapi beberapa bulan terakhir ini paling parah. Kalau kita buka kran, hanya suara angin yang keluar,” bebernya.
Menyikapi keluhan warga, anggota Komisi III DPRD Medan Mulia Syahputra Nasution mengaku prihatin dengan kondisi yang dialami warga. Oleh karena itu, Komisi III DPRD Medan akan segera melakukan rapat dengar pendapat (RDP) bersama stakholder terutama PDAM Tirtanadi. Karena menurutnya, krisis air bersih bukan hanya di Gedung Johor.
“Harapan kita Pemko Medan dan Tirtanadi dapat menyikapi dan berkolaborasi mencari solusi. Sehingga warga segera terhindar dari krisis air betsih,” ucapnya. (wol/mrz/d1)
Discussion about this post