NIBUNGHANGUS, Waspada.co.id – Program Pengabdian Masyarakat USU merupakan salah satu dari Tri Darma Perguruan tinggi yang harus dilakukan oleh dosen.
Selain melaksanakan pengajaran dan penelitian, Program kemitraan Kegiatan monoreguler Profesor mengabdi ini bermaksud untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan masyarakat yaitu pasangan menikah khususnya yang memiliki balita, calon pengantin, tokoh masyarakat dan adat serta dari tim penggerak PKK Desa.
Dengan adanya penambahan/ peningkatan pengetahuan dan keterampilan, keluarga dapat memberdayakan dirinya dan memberikan kesadaran dalam menyelesaikan masalah stunting, adanya penurunan angka stunting di Desa Sentang khususnya dan pencegahan stunting ke desa-desa lain yang ada di Kecamatan Nibung Hangus.
Kegiatan yang dilaksanakan pada 16 sampai 17 September ini bertempat di Aula Desa Sentang Kecamatan Nibung Hangus. Kegiatan ini dihadiri 30 orang peserta yang berasal dari perwakilan semua dusun yang ada di sini. Selain itu tokoh-tokoh masyarakat, penggerak PKK ikut hadir mengapresiasi kegiatan ini.

Adapun tim pengabdian masyarakat USU terdiri dari Prof. Lusiana Andriani Lubis MA, PhD, Prof M.Arif Nasution, MA, PhD, Dewi Kurniawati MSi, PhD, dan Lina Sudarwati MSi.
Kepala Desa Idris Susanto berharap kepada masyarakat agar sepenuh hati mengikuti kegiatan pengabdian ini yang dilaksanakan dua hari ini. Semoga ilmu yang didapatkan segera diaplikasikan dalam memberdayakan diri untuk menambah panganan sehat keluarga khususnya bagi yang mempunyai balita, desa kita bebas dari stunting.
“Selain itu, terciptanya UMKM pembuatan bakso Ikan dan udang di desa kita ini,” kata Idris.
Ketua tim pengabdian masyarakat USU, Prof. Lusiana Andriani Lubis, MA, PhD, mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan, mengubah cara pandang pada masyarakat khususnya khalayak sasaran utama ibu-ibu dalam memberdayakan potensi yang ada dengan memanfaatkan alam sekitarnya terutama laut yang kaya dengan hewani laut.
Lalu, Prof Lusiana dalam materinya mengatakan, bauran multi media seperti komunikasi tatap muka, komunikasi kelompok, komunikasi media digital seperti Facebook, Whatshapp dan lainnya diharapkan mampu menambah pengetahuan dan kesadaran menggunakan Gadget secara sehat.
“Kemudian adanya upaya untuk meningkatkan keterampilan dalam pengolahan makanan kepada balita dengan gizi yang cukup dengan memanfaatkan sumber daya alam hewani yang ada di sekitaran mereka sendiri yaitu laut yang kaya sumber protein seperti ikan, udang, kerang , kepiting dan lainnya. Hal ini akan kita praktekkan melalui pelatihan membuat bakso, di antaranya adalah bakso ikan,” katanya lagi.
Kegiatan ini juga membawa beberapa Mahasiswa FISIP USU khususnya dari Ilmu Komunikasi, agar bertambah ilmu pengetahuannya dan pengalaman di lapangan dengan interaksi langsung kepada masyarakat. Dengan demikian, kehadiran tim pengabdian masyarakat USU dapat memberikan ilmu pengetahuan, pencerahan dari ketidakberdayaan masyarakat untuk mampu menolong dirinya, keluarga kecilnya dan sekitarnya.
“Tujuan yang diharapkan adanya kemampuan masyarakat memberdayakan dirinya dalam upaya pembangunan sumber daya manusia, anak yang sehat dan tumbuh kembang sesuai dengan usianya, cerdas serta berkualitas,” tutupnya. (wol/rls/d2)
Editor: Ari Tanjung
Discussion about this post