P.SIDIMPUAN, Waspada.co.id – Maut alias Mamak Utom panggilan sehari-hari bagi Kakan Satpol PP Kota Padangsidimpuan Zulkifli Lubis yang mengkomandoi penertiban pedagang kaki lima di pusat pasar sepanjang Jalan Thamrin, Sabtu (9/9) malam kemarin.
Sehingga, Ikan segar milik M Harahap terpaksa dikemas kembali ke dalam fiber. Mengapa, karena dirinya dan pedagang kaki lima lainnya di sepanjang Jalan Thamrin, Kota Padangsidimpuan digusur oleh petugas gabungan.
Penggusuran ‘Maut’ itu dianggap mereka sebagai tindakan tanpa solusi dan relokasi. Situasi yang sangat pilu dan menyesakkan dada bagi nasib para pedagang ini, karena berdagang itu sandaran bagi hidup mereka sehari-hari.
Para pedagang ini telah menjalani usaha mereka di tepi Jalan Thamrin selama bertahun-tahun, menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya pasar kota ini. Namun, tindakan tegas petugas gabungan tanpa menawarkan alternatif yang jelas telah meninggalkan mereka dalam ketidakpastian yang menghancurkan.
Beberapa pedagang ikan dan sayur-mayur juga bahkan berpendapat bahwa penggusuran ini merupakan tindakan sewenang-wenang yang merampas mata pencaharian mereka.
Dalam tengah ketidakpastian ini, mereka berharap adanya tindakan konstruktif dari pihak berwenang untuk membantu mereka mendapatkan kembali kaki mereka di dunia perdagangan kota ini.
Kesulitan dan tekanan ekonomi semakin meningkat bagi para pedagang kaki lima ini, dan masyarakat setempat pun prihatin akan nasib mereka di masa mendatang.
Petugas Gabungan Gusur Pedagang Kaki Lima
Pemerintah Kota Padangsidimpuan terus mempertahankan komitmennya untuk membangun dan menata kota menjadi tempat yang lebih baik.
Dalam upaya tersebut, tim gabungan yang melibatkan Polri/TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan, BPBD, Dinas Perdagangan, dan instansi terkait lainnya telah melakukan penertiban terhadap Pedagang Kaki Lima (PKL) yang membandel dan melanggar peraturan daerah.

Aksi penertiban ini dimulai pada, Sabtu (9/9) malam, di sepanjang Jalan Thamrin. Meskipun sudah beberapa kali diimbau dan diberi teguran, tim gabungan tidak ragu untuk membongkar lapak PKL yang tetap membandel. Salah satu titik fokus penertiban adalah para PKL yang berdiri di atas parit depan Pasar Sagumpal Bonang di Jalan Thamrin.
Langkah ini mendapatkan apresiasi dari sejumlah warga Kota Padangsidimpuan. Hilma Yanti yang melewati kawasan itu, mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Padangsidimpuan atas komitmen mereka dalam menjaga kebersihan dan ketertiban kota.(wol/acm/d1)
Editor: Rizki Palepi
Discussion about this post