MEDAN, Waspada.co.id – Harga cabai merah mengalami kenaikan yang cukup tajam di awal pekan ini.
Menurut Ketua Tim Pamantau Harga Pangan Sumut, Gunawan Benjamin, harga cabai merah menyentuh Rp80.000 per Kg di Kota Medan mengacu kepada PIHPS (pusat informasi harga pangan strategis).
‘Dari sebelumnya di akhir pekan yang ditransaksikan dikisaran Rp45.000 hingga Rp50.000 per Kg. Meskipun kenaikan harga cabai tersebut kerap terjadi di awal pekan, akan tetapi kenaikan harga cabai merah tersebut membuyarkan harapan terjadinya deflasi di bulan Mei untuk wilayah Sumut,” tuturnya, Senin (21/5).
Pasalnya sesuai perhitungan, harga cabai merah harus rata-rata di bawah Rp36.000 per Kg agar bisa mengejar target deflasi. Dan beberapa komoditas pangan masyarakat seperti cabai rawit, ikan segar, bawang merah, bawang putih dan tomat berpeluang mendorong terciptanya deflasi. Termasuk tiket pesawat dan kemungkinan harga emas.
Sementara itu, untuk komoditas lainnya sejauh ini masih terpantau stabil.
“Daging ayam, minyak goreng, gula pasir, telur ayam, daging sapi, dan beras sejauh ini masih terpantau stabil. Walaupun terpantau stabil, sejumlah harga kebutuhan masyarakat saat ini pada umumnya masih bertahan mahal. Dan beberapa komoditas yang terbilang mahal didorong oleh buruknya cuaca yang mengakibatkan terjadinya tekanan pada sisi produksi,” ungkapnya.
Beberapa komoditas pangan yang terdampak dari cuaca (panas) diantaranya adalah cabai merah, cabai rawit, daging ayam, telur ayam dan gula pasir. Sementara untuk bawang merah yang bertahan mahal dipicu oleh kondisi gagal panen serta penurunan produksi di sentra produksi bawang merah di pulau jawa dan sekitarnya.
“Di bulan ini Sumut diproyeksikan masih akan mengalami inflasi, sejauh ini masih dibawah 0,2 persen. Kenaikan harga cabai merah yang mencapai 80 ribu saat ini akan kembali turun nantinya. Meksipun akan tetap membuat harga cabai bertahan mahal. Pemerintah daerah harus mewaspadai faktor cuaca dan bencana yang kerap membuat produksi pertanian mengalami gangguan,” katanya.
“Bencana di sumatera barat telah memicu kenaikan harga sejumlah komoditas pangan hortikultura sebelumnya. Kedepan seiring dengan kenaikan harga gabah yang kembal berada diatas Rp6.300 per kg berpotensi mendorong kenaikan harga beras. Pengendalian inflasi di sisa akhir tahun akan sulit, Mengingat potensi deflasi di bulan-bulan yang tersisa kian mengecil peluangnya,” tandasnya. (wol/eko/d2)
Editor: Ari Tanjung
Discussion about this post