MEDAN, Waspada.co.id – Kabid Peningkatan Prestasi Olahraga, Budi Syahputra menepis kabar bahwa Dipora Sumut mengulur-ulur pembayaran biaya penginapan Atlet dan pelatih cabang olahraga (Cabor) Squash dan Taekwondo Sumatera Utara (Sumut) di Hotel San Cemara Asri.
Budi mengatakan pembayaran akomodasi penginapan harus sesuai mekanisme yang diterapkan pemerintah provinsi. Saat ini, kata Budi atlet sudah diinapkan ke Hotel Miyana.
“Semua hotel kita buat gitu, permohonan pemakaian. Pihak hotel itu (Hotel San) meminta supaya dilakukan panjar dan transaksi sesuai surat artinya dibayar tiap minggu. Sementara, mekanisme yang ada di pemerintah tidak seperti itu. Mereka itu kan masuk dulu, kontrak lalu lakukan pembayaran. Saya tanya ke biro pengadaan barang dan jasa dan yang menangani ini. Artinya, saya tidak dibenarkan melakukan pembayaran karena harus kontrak dulu,” kata Budi, saat dikonfirmasi, Kamis (8/8).
Budi yang juga menjabat Kabid Pertandingan PB PON Sumut ini menepis adanya surat perjanjian yang disepakati Dispora terkait proses pembayaran yang diterapkan pihak manajemen Hotel San.
Seperti pembayaran dilakukan tiap seminggu sekali. Meskipun pada awalnya ia sempat membayar uang jaminan senilai Rp2 juta sebagai bentuk keseriusan mereka.
“Tidak ada mekanisme yang dibuat atau tidak ada istilah bayar dulu atau panjar dahulu. Malah kalau kita panjar salah. Itu sesuai dengan aturan mereka. Itu surat mereka (masa tenggat pembayaran), itu bukan surat perjanjian dan mereka minta saya membayar Rp27 juta di awal. Saya bilang gadak. Saya lapor ke pimpinan, dan perintahnya ikuti sesuai dengan mekanisme pemerintah,” ucapnya.
Budi juga memastikan dari semua hotel yang menjalin kerja sama dengan Dispora dalam rangka pelatda atlet PON, juga dilakukan pembayaran di akhir.
“Hotel lain semua sesuai dengan aturan. Artinya, masuk dulu lakukan pembuatan kontrak dan nanti sesuai aturan selesai dihuni baru dibayar. Itu aturannya,” sebutnya.
Lebih lanjut, Budi menilai Hotel San Cemara Asri ini tidak memiliki jiwa nasionalis. Apalagi PON XXI 2024 ini adalah untuk masyarakat Sumut, sehingga diharapkan semua pihak memberikan dukungan.
“Kami nilai, hotel ini tak memiliki jiwa nasionalis, PON Ini kan untuk rakyat Sumut, demi kebanggan sumut, kita sangat sayangkan sikap manajemen hotel ini,” sebutnya.
Budi juga meminta, Dinas Pariwisata Sumut agar melakukan investigasi terhadap hotel Hotel San Cemari Asri. Pihaknya menduga ada sesuatu yang tidak beres, sehingga mereka terganggu dengan keberadaat atlet.
“Kita minta Pak Kadis Pariwisata lakukan investigasi terhadap hotel ini, karena kami duga ada sesuatu yang tidak beres dalam hotel ini (esek-esek) sehingga mereka terganggu dengan keberadaat atlet,” pungkasnya. (wol/man/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post