MEDAN, Waspada.co.id – Mahasiswa Semester 6 Program Studi Destinasi Pariwisata Medan sukses menggelar Event KARETA (Kampung Kreasi Kita) yang di gelar pada tanggal 20-22 Mei 2024.
Event ini mengusung konsep kampung wisata dan merupakan penerapan teori yang telah dipelajari pada Mata Kuliah Pengelolaan Keuangan Publik serta Pariwisata dan Lingkungan. Dengan memanfaatkan lahan yang ada di kampus, mahasiswa menciptakan sebuah destinasi wisata berbasis desa yang menggabungkan aspek ekonomi, lingkungan, dan budaya.
Dosen Mata Kuliah Pengelolaan Keuangan Publik, Muhammad Khadry menuturkan Event KARETA yang berlangsung selama tiga hari, menghadirkan berbagai kegiatan menarik seperti permainan tradisional, pertunjukan seni budaya, dan kuliner khas daerah.
Setiap kegiatan dirancang untuk memberikan wawasan tentang pengelolaan destinasi wisata yang berkelanjutan serta bagaimana memadukan kewirausahaan dengan pelestarian lingkungan.
“KARETA merupakan wujud dari pembelajaran praktis mahasiswa kami. Mereka tidak hanya belajar teori di kelas, tetapi juga menerapkan pengetahuan mereka dalam menciptakan sebuah destinasi wisata yang memadukan kreativitas dan keberlanjutan,” tuturnya, Rabu (22/5).
Sangat bangga dengan apa yang telah mereka capai dan berharap ini dapat menjadi inspirasi bagi pengembangan pariwisata berbasis desa di Indonesia.” tambahnya.
Dalam mata kuliah Pengelolaan Keuangan, mahasiswa diajarkan tentang pentingnya perencanaan keuangan yang baik dan bagaimana mengelola dana secara efektif untuk mendukung kegiatan wirausaha.
Sementara itu, mata kuliah Pariwisata dan Lingkungan memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara pembangunan pariwisata dan pelestarian lingkungan. Kedua mata kuliah ini berperan penting dalam mewujudkan KARETA sebagai destinasi wisata yang tidak hanya menarik secara ekonomi, tetapi juga ramah lingkungan.
Dosen Pengelolaan Keuangan Publik, Riana Silalahi,menyatakan mahasiswa telah menunjukkan kemampuan luar biasa dalam mengelola sumber daya dengan bijak dan efektif.
“KARETA adalah contoh nyata bagaimana perencanaan keuangan yang baik dapat mendukung keberhasilan proyek wirausaha dalam pariwisata,”katanya.
KARETA diharapkan dapat menjadi contoh bagi pengembangan pariwisata desa lainnya di Indonesia. Dengan menekankan pentingnya keberlanjutan dalam setiap aspek pengelolaannya, KARETA tidak hanya berkontribusi terhadap ekonomi lokal tetapi juga mendukung pelestarian budaya dan lingkungan.
“KARETA mengajarkan mahasiswa tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara pembangunan pariwisata dan pelestarian lingkungan. Proyek ini merupakan langkah penting dalam mewujudkan pariwisata berkelanjutan yang dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan.” ungkap Christine Sianipar, Dosen Pariwisata dan Lingkungan.
Mahasiswa menanggapi kegiatan ini dengan sangat positif. Mereka harus menggambar kondisi lahan sebelum di tata, kemudian menentukan apa saja yang perlu di buat, permainan apa yang menarik hingga kuliner apa saja yang harus ada. Event KARETA memberikan kesempatan untuk menerapkan ilmu yang telah dipelajari dan memahami tantangan nyata dalam mengelola destinasi wisata.
“Kami belajar banyak tentang bagaimana mengelola sumber daya secara berkelanjutan,” ungkap Afrildo, salah satu mahasiswa yang terlibat dalam proyek ini,’tandasnya.(wol/eko/rls/d2)
Discussion about this post